Dokter Anak
Ingat, Jangan Paksa Anak TK Bisa Membaca
Psikiater Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKJ meminta para guru jangan memaksa siswa Taman Kanak-kanak (TK) untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung.
“Jangan membuat anak-anak harus tahu segalanya dan mengerti berbagai ilmu pengetahuan, biarkan saat di TK mereka puas dengan masa bermainnya.
Namun sayangnya ucap Suryani, para guru dan orang tua cenderung ingin anaknya yang masih TK agar bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung). “Kebanyakan guru TK dan juga SD kelas I mereka tidak mau tekun mengajarkan anak calistung, mereka hanya mau menerima yang sudah jadi. Anak diminta membaca sendiri buku teks pelajaran dengan sedikit sekali tuntutan”, ucapnya.
Menurut dia, dengan memaksa anak demikian justru dapat membuat anak-anak menjadi takut untuk belajar dan merasa tidak gembira. “Padahal kalau anak gembira, maka ke depannya mereka akan lebih mempunyai semangat juang dan kreatif, tidak hanya berguna untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masa depan bangsa,” katanya yang juga Direktur Suryani Institute For Mental Health.
Seharusnya kata dia, jangan membuat anak tambah takut belajar, tetapi jadikan mereka untuk selalu ingin tahu. “Guru-guru SD paling tidak dapat menyediakan waktu khusus bagi siswa-siswi untuk belajar menulis halus dan juga mendampingi membaca,” katanya.
Di sisi lain, Suryani menilai guru-guru sekarang sangat jarang mengajarkan peserta didiknya menyanyi sebagai salah satu upaya membangun kegembiraan pada anak-anak. Seyogyanya, lanjut dia, biarkan anak-anak berkembang dengan wajar, karena sesungguhnya setiap anak punya kelebihan dan keunikan yang tidak harus dari sejak dini dipaksa untuk bisa berbagai ha.
Di homeschooling Alam siswa sejak toddler,pg dan tk juga dilatih kemampuan membaca menulis dan berhitungnya dengan berbagai metode dan media belajar yang menarik sehingga anak merasa senang dan nyaman.
misalkan untuk awalan melatih kemampuan jari-jemarinya siswa diajak bermain playdough/lilin ini sebagai tahap awal kemampuan menulis siswa.
Jika jari-jemari siswa sudah bisa memegang alat tulis dengan benar perkenalkan berbagai alat tulis yg menarik seperti pulpen gliter,spidol warna-warni,krayon,pensil warna dll biarkan siswa mencoba aneka alat tulis tersebut sehingga minat menulis siswa tumbuh.
untuk latihan berhitung: mengenal konsep angka dan benda:siswa diminta mengambil 2 buah daun yg sama bentuknya.belajar penjumlahan dgn menjumlahkan langsung menggunakan batu disekitar sekolah.
Untuk latihan membaca kami menggunakan buku lancar membaca yang terdiri dari dua jilid.namun buku tersebut baru mulai digunakan jika siswa telah siap.biasanya level tk B,naumun jika siswa belom siap kita akan melatih konsep dasar membaca yaitu dapat mebedakan besar kecil.kanan kiri karena berhubungan dgn bentuk huruf saat praktek membaca nantinya.siswa juga belajar menyusun nama panggilannya menggunakan huruf magnet atau huruf gabus.menyusun urutan huruf menggunakan lego huruf dll.
Dengan membacakan buku cerita yang menarik juga akan menimbulkan minat membaca anak.
Jadi intinya gunakan media yang ada disekitar kita dan banyak belajar aneka metode yg menarik perhatian anak.
Jika latihan calistung dilaksanakan dengan fun tentu akan menyenangkan siswa,orang tua dan guru…
Tanggal : 06 Januari 2015 s/d 06 Januari 2016
Tempat : Homeschooling Alam Depok
Pukul : –